Rabu, 04 Februari 2015

Sensor Angin Dengan Menggunakan Lampu Pijar

Sudah lama gak posting seputar elektronika analog, digital maupun mikrokontroler  yg berhubungan dengan rangkaian elektronika dan menjadikannya sebagai hoby guna dapat memahami komponen-komponen elektronika sembari belajar mengenal dan mencobnya, siapa tau bisa diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari seperti artikel kali ini membuat sensor angin dari Filamen Lampu Pijar.

Bukan cuma hanya postingnya saja yg lama tetapi saya sendiri sudah tidak lagi bersentuhan dengan yg namanya sensor / actuator, beberapa tahun silam sering berkecimpung dengan yg namanya sensor apalagi saat mengikuti kontes robot cerdas indonesia, banyak sekali dicumpai sensor dengan berbagai bentuk serta fungsinya, ada yg dibuat sendiri bahkan ada juga yg sengaja khusus dibeli dengan biaya yg tidak murah demi melengkapi kebutuhan sensor yg dipasang pada robot yang dirancang.

Artikel kali ini saya coba kutip dari situs sobat yang memanfaatkan filamen lampu pijar dan menjadikanya sebagai sensor aliran udara (angin), saya sendir belum mencobanya secara langsung agar saya tidak lupa saya coba tuliskan diblog ini, jikalau dikemudian hari saya ada kesempatan untuk mencobanya saya tidak lagi bersusah payah menacari skema tuk mencobanya sendiri.

sensorangin

Sensor Angin, dikatakan sensor karena bisa memberikan atau mengindikasi perubahan yg terjadi disekitar, dengan perubahan tersebutlah kemudian diubah dan difungsikan untuk mengendalikan sesuatu peralatan elektronik sesuai keiginan.

Pada Skema rangkaian diatas menggunakan lampu pijar (L1) untuk mendeteksi adanya aliran udara (Angin). Prinsip dasarnya adalah dengan memanfaatkan perubahan resistansi pada filamen lampu saat terkena terkena aliran udara.
  
Sumber arus kecil dan konstan digunakan untuk memanaskan filamen. Saat filamen terkena aliran udara suhunya akan menurun sehingga resistensipun akan menurun dan sebaliknya saat aliran udara kecil (tidak ada) filamen lampu akan lebih panas dan resistansinyapun juga akan meningkat.


Karena perubahan resistansinya sangat kecil jadi dibutuhkan penguat dengan menambahkan Op-Amp /  komparator.

lm339

Gambar Pinout LM 339


Sebuah komparator digunakan untuk mendeteksi perbedaan ini dan cahaya LED. Dengan beberapa perubahan, juga dapat dihubungkan ke Vu meter atau ADC untuk memberikan estimasi ukur aliran udara yang lebih detail.

Daftar Komponen Sensor Angin dengan Menggunakan Lampu Pijar.

R1   : 100 Ohm 1/4W Resistor 
R2   : 470 Ohm 1/4W Resistor 
R3   : 10k 1/4W Resistor 
R4   : 100K 1/4W Resistor 
R5   : 1K 1/4W Resistor 
C1   : 47uF Electrolytic Capacitor 
U1   : 78L05 Voltage Regulator 
U2   : LM339 Op Amp 
L1   : Incandescent lamp with glass removed  
D1   : LED


Sumber kutipan : http://skemarangkaian.blogspot.com/

Sensor Angin Dengan Menggunakan Lampu Pijar memanfaatkan filamen lampu pijar bisa dijadikan sensor untuk mendeteksi adanya aliran udara (angin). Dari sumber kutipan menyarankan kalau kaca bola lampunya harus dipecah agar aliran udara bisa langsung kena ke filamennya, Analisa dari skema rangkaian memungkinkan rangkaian dapat bekerja dan memang bisa dijadikan sebagai pendeteksi / sensor adanya aliran udara, hanya saja pada sumbernya tidak menjelaskan lampu pijar yg digunakan ? Apakah lampu pijar DC atau lampu pijar AC atau semua lampu pijar bisa digunakan ? mungkin jadi pertanyaan besar apalagi kalau tidak mencobanya sendiri, selamat mencoba semoga berhasil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar