Rabu, 04 Februari 2015

Manfaat Crossover Untuk Perbaiki Kualitas Audio

Mengenal Manfaat Crossover untuk memperbaiki Kualitas Audio - suara yang keluar dari speaker akan terasa sempurna jika semua nada terdengar jelas dan terpisah, nada tinggi, sedang dan nada rendah terdengar enak di telinga jika terpisah dengan baik, Suara yang keras kuat belum tentu enak untuk didengar, malahan bisa jadi bising (berisik).

Kali ini eaction share kepada sahabat pembaca setia situs ini, share tentang crossover pada peralatan audio yang sobat miliki, mungkin istilah atau kata crossover sudah tidak asing lagi didengar, apalagi buat teman-teman yang aktivitasnya bergerak di dunia elektronika audio.

Manfaat Crossover di Perangkat Audio

Crossover berfungsi untuk mengatur atau memisah sinyal yang keluar dari penguat (amplifier) ke-speaker, dengan begitu memungkinkan nada tinggi tidak masuk ke speaker bass / subwofer, begitu pula sebaliknya nada rendah tidak akan masuk ke speaker tweter, speaker bisa lebih awet dan suara yang dihasilkan lebih terasa sempurna, jernih dan enak didengar telinga kita.

Macam-macam Crossover

  1. Crossover Aktif, Rangkaian yang hampir mirip dengan tone control (treable, midrange dan bass), hanya saja outputnya dipisah dengan power yang berbeda-beda pula, perbedaannya dengan tone control pada umumnya output diigabung dan diteruskan ke penguat amplifier.

    Proses kerjanya:
    • Signal dihasilkan oleh head unit (pure signal),
    • Dibagi sesuai dengan frekuensi yang dikehendaki
    • Dikuatkan (boost ) oleh amplifier( amplifier bekerja lebih effisien, dan frekuensi yang dihasilkan lebih tertata sesuai dengan keperluan masing-masing) ( tweeter,midrange, woofer,subwoofer)

    Kekurangan crossover aktif:
    • Penggunaan power +12V, ground, dan remote. Secara teori hal ini bisa menimbulkan “noise” pada audio sistem,
    • Cara mengatasi dengan pemasangan yang tepat, penggunaan kualitas produk yang baik seperti pada setiap “competition-level car audio system”.
  2. Crossover Passif Bekerja setelah mendapat output dari amplifier (kurang efektif karena membuang tenaga amplifier), sebab frekuensi yang diolah crossover pasif telah di “boost” (mengalami peningkatan) oleh amplifier.

    Proses Kerjanya,
    Berdasarkan reaksi pemotongan filter dari komponen induktif (induktor/lilitan), dan komponen kapasitor, penyesuain frekuensi yang diinginkan berdasarkan kedua jenis komponen kapasitor dan induktor/lilitan.

    Kekurangan Crossover Pasif
    Output power menjadi sedikit tertahan, oleh rangkaian crossover pasif tersebut, butuh power output yang lebih besar, speaker yang menggunakan crossover pasif biasanya lebih tahan (awet) jika dibandingkan dengan speaker yang tanpa menggunakan crossover.

Contoh-contoh Crossover

Contoh crossover pasif, Rangkaian crossover pasif - akan banyak dan mudah untuk ditemui di toko-toko elektronik, dengan berbagai bentuk dan harga, jika sobat kreatif dan hendak membuat sendiri, saya rasa juga tidaklah sulit karena komponen yang digunakan tidaklah banyak.

pasif-crossover-2way-simple
IMG Src:google.com, contoh rangkaian crossover pasif

Rangkaian crossover pasif diatas terbilang ribet juga, untuk sobat pemula, tapi kalau sobat hendak membuat sendiri dibawah ini ada contoh skema rangkaian sederhana yang mudah untuk dibuat sendiri, atau bisa dijadikan koleksi skema rangkaian yang berhubungan dengan audio, tambahan refrensi buat sahabat sekalian.

rangkaian-circuit-crossover-audio-sound-system
Img src: Google.com, contoh rangkaian crosofer pasif sederhana

Dari skema rangkaian crossover pasif sederhana diatas sebenarnya ada hitung-hitungannya, atau ada rumus untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan jenis speaker yang digunakan dan disesuaikan dengan besar daya output power ampli. biar tetap semangat sembari mencoba membuat sendiri penulis sedikit kasih gambaran supaya ndak mentok dengan rumus-rumus atau hitung-hitungan yang ribet, "untuk nilai c1 semakin kecil nilai kapasitansi maka semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan" sedangkan untuk L1 merupakan lilitan dari bahan kawat email (kawat tembaga) besar penampang kawat akan berpengaruh terhadap besar daya (kemampuan crossofer), panjang kawat dan besar penampang berpengaruh pada besar resistansi yang dihasilkan (induktor), bisa dibuat (dililit) tanpa menggunakan inti, atau menggunakan inti (inti bisa besi atau ferit), untuk menghasilkan frekuensi tinggi, L1 dililit tanpa menggunakan inti besi atau ferit (inti udara).

Kesimpulan
Suara kuat keras belum tentu enak untuk didengar, jika semua suara (nada high, midle dan low) bercampur tidak terpisah, tentu akan mengurangi kualitas suara-nya, untuk memperbaiki kualitas suara bisa dengan menambahkan rangkaian crossover pasif, untuk memisahkan sinyal suara kepada masing-masing speaker, sedangkan untuk sahabat yang memang mengharapkan kualitas yang betul-betul baik dan sempurna, gunakanlah crossover aktif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar